Kamis, 12 Maret 2015

Migren dan gangguan tidur pada Remaja | Ningblog


Migren dan Gangguan tidur pada Remaja



Nyeri kepala merupakan keluhan yang sering membuat anda datang ke dokter, terutama pada usia remaja. Dalam dunia kedokteran, nyeli kepala tanpa sebab yang jelas dapat berupa migren, tension type, ataupun klaster. Migren merupakan nyeri kepala yang paling sering terjadi pada remaja. Angka kejadian migren pada usia sekolah antara 7-15 tahun berkisar 8 hingga 23%.
Migren diartikan sebagai nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan selama 4-72 jam. Karakteristiknya sering nyeri terasa sebelah, berdenyut, keluhan bisa terasa sedang hingga berat, juga dapat diikuti rasa mual atau silau terhadap cahaya.
Migren dapat dicetuskan oleh gangguan tidur, makanan beralkohol, MSG, aspartame colat keju, obat, kelelahan, psikologis, perubahan cuaca dan hormonal (menstruasi).
Penelitian di Indonesia, Turki, Canada, USA dan Italia juga menunjukkan bahwa ada perbedaan gangguan tidur yang cukup besar antara kelompok migren dengan tanpa migren. Mekanisme antara hubungan langsung antara nyeri kepala dengan tidur belum diketahui. Meskipun demikian pengubahan kebiasaan tidur dapat mengurangi keluhan nyeri kepala dan sebaliknya, terapi efektif terhadap nyeri kepala berdampak positif pada tidur yang baik pada usia remaja.
Tidur diartikan sebagai periode istirahat untuk tubuh dan pikiran, yang selama masa ini kemauan dan kesadaran ditangguhkan sebagian atau seluruhya dan fungsi-fungsi tubuh sebagian dihentikan.
Baik migren maupun gangguan tidak harus diatasi karena keduanya dapat mempengaruhi prestasi akademik, daya ingat, hubungan dengan sesame, kehadiran dikelas, serta kepribadian remaja.
Terapi migren sendiri dibedakan pada saat serangan dan tidak. Saat serangan hendaknya segera datang kedokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai kondisi. Selain itu terapi gaya hidup tetap harus dilakukan, yaitu menghindari pencetus, berolahraga rutin minimal 3 kali seminggu selama 30 menit, mengatur pola tidur agar tetap teratu, makan makanan bergizi secara tepat waktu, dan berfikir positif bahwa setiap sakit dan cobaam yang dirasakan seseorag muslim akan mendatangkan pahala apabila bersabar.
Untuk mengatur pola tidur sehari-hari, dapat disiasati dengan cara membuat kamar tidur menjadi senyaman mungkin. Merapikan kamar tidur dan memberikan bau-bauan yang segar tapi tidak menyengat. Hindari juga aktivitas seperti membaca buku, mendengarkan music, atau menonton TV diatas tempat tidur. Tentukan waktu memulai jam tidur yang tidak terlalu malam dan tidur di jam yang sama setiap harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar