Migren dan Gangguan tidur pada Remaja
Nyeri kepala merupakan keluhan yang sering
membuat anda datang ke dokter, terutama pada usia remaja. Dalam dunia
kedokteran, nyeli kepala tanpa sebab yang jelas dapat berupa migren, tension
type, ataupun klaster. Migren merupakan nyeri kepala yang paling sering terjadi
pada remaja. Angka kejadian migren pada usia sekolah antara 7-15 tahun berkisar
8 hingga 23%.
Migren diartikan sebagai nyeri kepala berulang
dengan manifestasi serangan selama 4-72 jam. Karakteristiknya sering nyeri
terasa sebelah, berdenyut, keluhan bisa terasa sedang hingga berat, juga dapat
diikuti rasa mual atau silau terhadap cahaya.
Migren dapat dicetuskan oleh gangguan tidur,
makanan beralkohol, MSG, aspartame colat keju, obat, kelelahan, psikologis,
perubahan cuaca dan hormonal (menstruasi).
Penelitian di Indonesia, Turki, Canada, USA dan
Italia juga menunjukkan bahwa ada perbedaan gangguan tidur yang cukup besar
antara kelompok migren dengan tanpa migren. Mekanisme antara hubungan langsung
antara nyeri kepala dengan tidur belum diketahui. Meskipun demikian pengubahan
kebiasaan tidur dapat mengurangi keluhan nyeri kepala dan sebaliknya, terapi
efektif terhadap nyeri kepala berdampak positif pada tidur yang baik pada usia
remaja.
Tidur diartikan sebagai periode istirahat untuk
tubuh dan pikiran, yang selama masa ini kemauan dan kesadaran ditangguhkan
sebagian atau seluruhya dan fungsi-fungsi tubuh sebagian dihentikan.
Baik migren maupun gangguan tidak harus diatasi
karena keduanya dapat mempengaruhi prestasi akademik, daya ingat, hubungan
dengan sesame, kehadiran dikelas, serta kepribadian remaja.
Terapi migren sendiri dibedakan pada saat
serangan dan tidak. Saat serangan hendaknya segera datang kedokter untuk
mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai kondisi. Selain itu terapi gaya hidup
tetap harus dilakukan, yaitu menghindari pencetus, berolahraga rutin minimal 3
kali seminggu selama 30 menit, mengatur pola tidur agar tetap teratu, makan
makanan bergizi secara tepat waktu, dan berfikir positif bahwa setiap sakit dan
cobaam yang dirasakan seseorag muslim akan mendatangkan pahala apabila
bersabar.
Untuk mengatur pola tidur sehari-hari, dapat
disiasati dengan cara membuat kamar tidur menjadi senyaman mungkin. Merapikan
kamar tidur dan memberikan bau-bauan yang segar tapi tidak menyengat. Hindari
juga aktivitas seperti membaca buku, mendengarkan music, atau menonton TV
diatas tempat tidur. Tentukan waktu memulai jam tidur yang tidak terlalu malam
dan tidur di jam yang sama setiap harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar