Change
Hujan turin masih dengan air, mendungpun masih identik dengan hitamnya awan yang menggumpal. Aku masih berdiri diatap yang sama saat aku masih bersamamu dulu. Lalu apa yang berbeda? Kau yang dulu pernah melewatkan waktumu tanpaku? Dimana kau? Ya Tuhan aku lupa, yang terlihat oleh mata memang tak selalu sama dengan apa yang terjadi. Kau telah pergi setahun yang lalu.pergi tak beralasan entah kemana, mengorbankan aku demi siapa, aku tak tau. Benar – benar tak tau akan itu. Yang aku tau saat itu sudah malam, kau mengirimkan pesan singkat dan mengakhiri status kita. Dan yang aku ingat saat itu aku geram, aku marah dan membalas pesan singkatmu dengan sepotong kata kasar, yang aku yakini membuatmu tak mengenali siapa aku.
Setelah malam itu, aku merasa baik-baik saja meski kedua mataku panas dan kubiarkan sembab. Entah karena aku menghabiskan air mataku semalaman untuk mengingat kisah kita, atau aku cukup terkejut kita berakhir disebuah pesan singkat.
Aku hargai segalanya tentang kita. Berusaha tetap menyayangimu meski tak lagi dalam perasaan cinta. Meski segalanya telah berubah, kupastikan kita tak pernah usai dalam hubungan teman. Aku tentu saja pernah bersalah padamu dalam kurun waktu yang lama kita saling kenal, dan ketidaksengajaanmu membuat air mataku pun telah ku lupakan.
Segalanya memang perlu berubah, namun hanya berubah ke arah kasih sayanglah yang diperbolehkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar